Minggu, 09 Oktober 2011

File Transfer Protocol


A. Pengertian

Protokol transfer berkas (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.
Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk membuat sebuah koneksi antara klien dan server, untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.
FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

B. Cara Transfer Data Mengggunakan FTP
Software FTP banyak sekali yang menyediakan secara gratis di internet, anda tinggal download dan gunakan. Salah satu software FTP favorit kang Rohman adalah FileZilla, yang ingin mencoba silahkan download pada situs resmi FileZilla, yang didownload adalah FTP Client bukan FTP Server.
Hal yang sering dilakukan menggunakan FTP untuk wordpress antara lain mengupload atau mengedit theme,  plugin, robots.txt, .htacces dan lain sebagainya.

C.Transfer Data Menggunakan FileZilla
Untuk cara mengkoneksikan FileZilla dengan server bisa anda pilih seperti keterangan diatas. Untuk transfer data baik upload ataupun download seharusnya mudah dilakukan karena sama dengan proses copy data pada komputer lokal.
  1. Jalankan FileZilla.
  2. Koneksikan dengan server.
  3. Pada jendela remote akan muncul folder yang berisi data-data website anda. Klik folder tersebut agar keluar sub folder.
  4. Akan terlihat banyak subfolder.  Yang harus anda ingat adalah data (file) website atau blog anda adalah pada folder public_html, oleh karenanya untuk menyimpan berbagai file yang diinginkan contoh software wordpress tersimpan pada folder public_html.
 

      6. Untuk meng upload file, tentukan terlebih dahulu folder yang dituju.
      7. Buka file dikomputer anda (yang mau di upload) kemudian tandai, klik kanan lalu klik Upload.
 
Tunggu hingga proses upload data selesai. 
Selesai.

Mungkin begitu kira-kira sekilas tentang cara upload file dengan filezilla, lumayan bingung menerangkannya karena tidak ada spesifik file yang mau di upload. Mudah-mudahan untuk selanjutnya bisa lebih mudah difahami.

Minggu, 02 Oktober 2011

DHCP



A. Pengertian


DHCP adalah layananan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada
komputer yang memintanya. Komputer yang meminta IP address disebut DHCP client
dan komputer yang memberikan IP address disebut DHCP server. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi memberikan IP address secara manual tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP server. IP address diberikan bersama dengan
subnet mask dan default gateway.


B. Cara Kerja DHCP
Pada saat DHCP klien dihidupkan, maka komputer tersebut akan melakukan request ke DHCP sever untuk mendapatkan nomor IP. DHCP server menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP server setelah memberikan nomor IP, maka sever meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP klien dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi alamat nomor IP yang dapat diberikan, maka clinet tidak dapat menginisialsasi TCP/IP, dengan sendirnya tidak dapt tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP klien tersebut dinyatakan selesai dan klien tidak memperbaharuhi permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada klien yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya yang disebut leased periode.
DHCP menggunakan 4 tahapan dalam proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP, jika klien mempunyai NIC Card ( kartu jaringan) lebih dari satu dan perlu nomor IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiapmadaptor secara sendiri-sendiri.
1. Klien meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server)
2. DHCP server (bias satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP memberikan penawaran ke klien tersebut.
3. Klien memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP server.
4. DHCP server yang memang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada klien. Kemudian klien melakukan inisialisasi dengan mengikat nomor IP tersebut dan klien dapat bekerja pada jaringan tersebut.

C. Konfigurasi DHCP server dan client

Server :

Dalam mengkonfigurasi DHCP server, yang pertama kita lakukan adalah membuat scope atau jangkauan terlebih dahulu. Setelah scope ditentukan, barulah kita mengkonfigurasi client. Dalam hal ini semua client tidak perlu membuat IP address sendiri secara manual karena akan didistribusikan langsung oleh DHCP server.
Untuk mengkonfigurasinya DHCP server sebenarnya sangatlah mudah, yang penting anda harus menentukan IP address awal dan IP address akhir serta IP lain yang akan digunakan dan akan berhubungan dengan keperluan suatu jaringan.


Client :


            Dalam menkonfiguarikan DHCP client adalah melakukan setting di masing-masing komputer client. Langkah yang harus anda lakukan adalah pada Internet Protocol TCP/IP Properties pilih Obtain IP
Address Automatically.